Minggu, 26 Oktober 2014

Mengenal Silabus Jurnalistik

KAMREA

Mengenal Silabus Jurnalistik - Satuan mata kuliah, baik itu untuk semua bidang studi membutuhkan sebuah ringkasan acuan untuk perkuliahan. Dalam dunia akademik, silabus merupakan sebutan lain untuk GBPP, yaitu Garis-Garis Besar Program Pengajaran. GBPP tersebut akan dijabarkan dalam SAP, yaitu satuan Acara Perkuliahan. Dalam GBPP memuat beberapa materi mata kuliah untuk satu semester, sedangkan dalam SAP memuat beberapa pokok dari materi mata kuliah yang ada dalam GBPP atau Silabus.
Membuat Silabus Jurnalistik bisa dikatakan susah-susah gampang. Namun, asalkan tidak melenceng dari kurikulum akademik tentang mata kuliah di bidang Jurnalistik, Silabus dapat kita buat mengacu pada kurikulum yang telah ditentukan oleh universitas yang berwenang. Seorang dosen atau pengajar harus memiliki banyak pengetahuan untuk membuat Silabus perkuliahan yang berkualitas dan berbobot.
Silabus bisa dikatakan wajib hukumnya bila akan memulai suatu perkuliahan. Silabus atau GBPP juga berfungsi untuk kelengkapan akreditasi bidang studi, karena sebagai syarat dari keaktifan perkuliahan. Dengan Silabus dapat membantu para dosen lebih fokus mengajar, karena bila tidak sistematis dikhawatirkan materi perkuliahan dalam kurikulum tidak bisa tersampaikan ke mahasiswa. Dengan Silabus juga menjadi pengingat dosen jika ada materi perkuliahan yang harus diberitahukan ke mahasiswa terlewatkan.
Silabus jurnalistik memuat materi perkuliahan yang berhubungan dengan dunia jurnalistik, media cetak, media elektronik dan perkembangan media jurnalistik itu sendiri. Silabus biasanya dibuat untuk 14 pertemuan dalam satu semester, termasuk pertemuan untuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Jadi para dosen berusaha menyajikan materi perkuliahan jurnalistik selama 14 pertemuan dengan materi yang cukup menarik, up to date, dan bersifat praktis, tidak hanya sekedar teoritis saja.
Dalam Silabus tidak hanya memuat berbagai materi apa saja yang akan diberikan pada mahasiswa, namun Silabus juga memuat aturan penilaian yang akan dijadikan pedoman dalam memberikan penilaian akhir untuk mahasiswa. Pedoman aturan penilaian ditentukan oleh ketetapan masing-masing bidang studi. Aturan penilaian dalam Silabus meliputi kehadiran mahasiswa, persentase nilai tugas individu dan kelompok, persentase hasil ujian tengah semester, dan persentase hasil ujian akhir semester.

Jadi, dengan adanya Silabus jurnalistik, dapat membantu kelancaran perkuliahan jurnalistik itu sendiri. Di samping juga dapat menjadikan katalisator apakah perkuliahan tersebut dapat membantu proses akreditasi program studi jurnalistik yang semakin baik. Bagi mahasiswa sendiri, dengan adanya Silabus dapat membantu mereka mendapatkan semua materi perkuliahan jurnalistik secara sistematis dan menyeluruh.